Dengan pangsa pasar yang besar, budidaya lele memang menjanjikan. Namun, resiko penyakit ikan lele kerap membuat pembudidaya kewalahan dan bukan tidak mungkin mengalami kerugian. Resiko penyakit dalam budidaya memang selalu ada. Tetapi, jika tidak ditangani sejak awal, penyakit yang menjangkit bisa memicu berbagai masalah budidaya.
Ikan lele yang terkena penyakit umumnya terlihat dari tanda-tanda yang muncul. Misalnya saja, adanya perubahan warna tubuh pada ikan lele, perilaku lele yang tidak normal ataupun luka yang tampak pada kulit. Sayangnya, terkadang, pembudidaya tidak menyadari gejala penyakit dengan cepat sehingga kondisi lele sudah memburuk saat diketahui sakit.
Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa jenis penyakit ikan lele yang harus diwaspadai demi budidaya lele yang berhasil dengan hasil panen melimpah. Simak ulasan selengkapnya!
Jenis Penyakit Ikan Lele yang Paling Sering Muncul di Kolam Budidaya

Seperti dibahas sebelumnya, penyakit pada ikan lele memang menjadi resiko budidaya yang harus dihadapi. Namun, tentu, akan lebih baik jika Anda mengetahui jenis penyakit ikan lele yang sering muncul di kolam budidaya. Pengetahuan ini akan membantu Anda untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang lebih tepat agar ikan lele bisa diselamatkan.
Beberapa penyakit ikan lele yang dimaksud di antaranya:
1. Infeksi Jamur
Infeksi jamur menjadi salah satu penyakit yang kerap menyerang ikan lele. Jamur ini umumnya menyerang lele yang sudah terluka atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Biasanya, infeksi jamur terlihat di area luka atau bagian insang.
Infeksi jamur ditandai dengan adanya serat tipis berwarna putih yang menutupi bagian tubuh, sirip atau insang. Saat terserang penyakit ini, ikan nantinya akan malas bergerak dan nafsu makan ikan akan menurun.
Utamanya, infeksi jamur pada ikan lele disebabkan kualitas air yang buruk serta adanya jaringan tubuh yang luka dan menjadi pintu masuk mikroba penyebab jamur. Oleh karenanya, penggantian sebagian air kolam untuk menjaga kualitas air menjadi penting dilakukan.
2. Bintik Putih
Bintik putih juga menjadi penyakit ikan lele yang kerap menjalar. Masalah kesehatan lele ini disebabkan oleh protozoa yang berkembang pesat pada kondisi air kolam yang cenderung buruk.
Seperti namanya, ciri khas penyakit ini adalah adanya bintik kecil berwarna putih pada bagian kulit dan insang ikan. Lele yang terkena penyakit ini nantinya akan lebih sering menggaruk tubuh mereka ke dasar kolam atau dinding.
Jika Anda mendapati lele yang dibudidayakan terkena penyakit ini, maka Anda harus segera melakukan tindakan. Perbaikan sanitasi kolam serta penggantian sebagian air kolam bisa menjadi langkah awal untuk dilakukan.
3. Infeksi Bakteri
Penyakit yang dikarenakan infeksi bakteri seperti aeromonas dan pseudomonas kerap menyerang ikan lele. Penyakit ini sering menimbulkan borok hingga pendarahan dan menyebabkan penurunan nafsu makan. Bahkan, terkadang disertai dengan insang yang pucat dan gangguan pernapasan. Jika tidak segera ditangani, bisa jadi lele akan mati.
Sumber bakteri ini berkaitan erat dengan air yang terkontaminasi, peralatan budidaya yang tidak steril dan sisa pakan yang menumpuk. Sebagai langkah antisipasi, penggantian air secara rutin serta upaya menjaga kandungan oksigen dalam air kolam perlu dilakukan.
Selain itu, apabila ada lele yang terkena infeksi bakteri, penanganan harus segera dilakukan. Lele harus dipisahkan dari kawanan lainnya agar bakteri tidak menyebar dan menjangkiti lebih banyak lele dalam kolam.
Beberapa poin di atas adalah penyakit ikan lele yang kerap menjangkiti lele yang dibudidayakan. Sebagai tambahan, lele juga bisa terkena penyakit parasit insang yang menyebabkan ikan sering naik ke permukaan dan terlihat megap-megap karena kemampuan bernapas yang terganggu.
Cara Mencegah Penyakit Ikan Lele agar Budidaya Tetap Optimal

Dampak penyakit ikan lele yang menyerang tidak bisa dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian massal dan berujung kerugian.
Tentu, pencegahan penyakit lele sejak awal jauh lebih efektif dilakukan dibanding melakukan penanganan saat masalah sudah menyebar. Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini, di antaranya:
- Pastikan kualitas air selalu stabil dengan rutin mengecek pH, suhu dan kadar amonia kolam lele agar tidak terjadi perubahan ekstrem yang memicu stres pada ikan dan pertumbuhan bakteri
- Lakukan penggantian air secara teratur untuk menjaga lingkungan kolam tetap bersih dan mencegah penumpukan sisa pakan atau kotoran
- Jaga kepadatan tebar agar ikan tidak saling bersaing mendapatkan oksigen dan pakan, sekaligus menekan risiko penularan penyakit
- Berikan pakan yang berkualitas dan higienis, termasuk menghindari pakan basi atau berjamur yang bisa memicu gangguan pencernaan hingga infeksi
- Memberikan tambahan pakan alternatif seperti pakan daun untuk lele untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
- Lakukan sanitasi dan disinfeksi peralatan kolam seperti serok dan ember supaya tidak menjadi media penyebaran bakteri atau parasit
- Tambahkan probiotik atau vitamin secara berkala untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan terhadap perubahan cuaca dan tekanan lingkungan
Dengan beberapa langkah pencegahan yang dilakukan, kesehatan lele akan lebih terjaga. Tentu saja, nantinya, proses budidaya akan berjalan lebih baik dan hasil panen pun akan lebih optimal.
Cegah Penyakit Ikan Lele dengan Bibit Berkualitas!

Selain melakukan berbagai langkah pencegahan penyakit ikan lele, ada baiknya jika Anda memperhatikan bibit lele yang dibudidayakan. Ya, bibit berkualitas dari tempat jual bibit ikan lele terpercaya cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan tidak mudah terserang penyakit.
Nah, Farm Nabila hadir sebagai solusi kebutuhan bibit ikan untuk budidaya Anda. Kami adalah tempat jual bibit ikan yang menyediakan bibit ikan pilihan yang terjamin kualitasnya. Dapatkan bibit ikan terbaik dengan harga terjangkau hanya di Farm Nabila!



