Panen ikan patin tentunya menjadi salah satu momen yang paling dinantikan dalam proses budidaya. Karena akhirnya, usaha keras yang dilakukan selama berbulan-bulan mulai terlihat nyata. Namun, menentukan kapan waktu dan usia yang tepat untuk panen ikan patin tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Sebelum itu, kita ulas sedikit tentang ikan patin. Ikan patin atau pangasius adalah ikan tawar sejenis lele yang memiliki kumis dengan daging bertekstur lembut dan ringan. Ikan patin menjadi salah satu ikan favorit yang dikonsumsi oleh masyarakat karena harganya yang cukup terjangkau tetapi memiliki gizi yang tinggi.
Ikan patin sendiri termasuk dalam golongan ikan yang memiliki pertumbuhan cepat dengan daya tahan tubuh yang cukup baik terhadap bakteri maupun parasit. Di samping itu, ikan satu ini juga termasuk jenis ikan catfish yang dapat bertahan pada kondisi perairan yang jelek.
Berapa Usia Ideal Panen Ikan Patin?

Menjadi salah satu ikan favorit di pasaran karena bernilai ekonomis dan memiliki gizi tinggi, membuat ikan patin menjadi salah satu ikan yang umum di budidaya. Namun, apalah arti membudidayakan ikan patin, apabila tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan panen.
Oleh karena itu, penting bagi para pembudidaya untuk tahu berapa usia ideal panen ikan patin. Karena hal tersebut menjadi langkah penting agar hasil budidaya dapat memenuhi permintaan pasar dan memberikan keuntungan yang maksimal.
Sebab, apabila panen dilakukan terlalu cepat dari waktunya, ukuran ikan patin tentu belum ideal dan harga jualnya bisa rendah. Sebaliknya, jika ikan patin dipanen terlalu lama, akan berdampak pada biaya operasional yang semakin membengkak.
Selain itu, juga berpotensi untuk “ditolak” di pasaran karena ukurannya yang terlalu besar tidak sesuai permintaan pasar. Secara umum, idealnya ikan patin siap dipanen pada usia 5 sampai 6 bulan setelah penyebaran benih dilakukan.
Pada usia tersebut, biasanya ikan sudah mencapai bobot ideal antara 600-700 gram. Usia dan bobot ikan tersebut termasuk yang paling diminati di pasaran karena tidak terlalu kecil, pun tidak terlalu besar untuk dikonsumsi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ikan Patin

Namun, perlu diketahui bahwa usia hanyalah salah satu acuan. Karena untuk memastikan panen ikan patin berkualitas dan memberikan keuntungan maksimal, terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan sejak awal budidaya dilakukan. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan patin, seperti:
1. Kualitas Bibit Ikan
Pertumbuhan yang optimal sangat ditentukan dari kualitas bibit yang ditebarkan. Anda perlu memilih bibit ikan patin berkualitas untuk menghindari risiko terkena penyakit. Sehingga, ketika sudah masuk usia panen, ikan patin memiliki bobot ideal. Berikut adalah beberapa ciri-ciri bibit ikan patin yang berkualitas:
- Memiliki ukuran badan dan kepala seimbang, tidak satu bagian kecil, bagian lainnya besar
- Bibit ikan patin bergerak lincah atau aktif bergerak
- Memiliki warna tubuh yang cerah
- Bibit ikan patin tidak cacat
- Berasal dari indukan ikan yang berkualitas
2. Kualitas Air Kolam yang Digunakan
Kualitas air kolam yang digunakan untuk membudidayakan juga berpengaruh pada pertumbuhan ikan patin, bahkan menjadi salah satu aspek vital dalam hal ini. Setidaknya, Anda perlu mengontrol kualitas air kolam agar ikan patin tidak mudah terkena penyakit.
Selain itu, air yang tidak mengalir dengan baik dan terlalu tercemar dapat menyebabkan stres, memperlambat pertumbuhan, dan berpotensi meningkatkan kematian pada ikan patin. Sehingga, Anda harus rutin mengganti maupun menyaring air dalam kolam tersebut.
Untuk suhu air, idealnya berkisar antara 26-28 derajat Celcius. Sementara pH air yang tepat untuk ikan patin berada di antara 6,5 sampai 7, pH tersebut tidak terlalu asam juga tidak terlalu basa. Untuk menghambat pertumbuhan jamur, Anda bisa menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam.
3. Kepadatan Tebar Bibit
Usia pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kepadatan tebar bibit. Jumlah bibit yang ditebar di dalam kolam harus disesuaikan dengan kapasitas kolam itu sendiri. Terlalu banyak menebar bibit ikan patin dapat memicu adanya “rebutan” pakan dan oksigen.
Sehingga, pertumbuhan ikan tidak merata. Di mana ketika usia panen ikan patin tiba, akan ada ikan yang besar dengan bobot ideal, tetapi ada pula ikan dengan ukuran kecil. Untuk kolam dengan ukuran 1 m, idealnya bibit yang ditebar sebanyak 20-30 ekor saja.
4. Pakan Ikan Patin yang Berkualitas
Agar ketika usia panen tiba ikan yang dipanen berkualitas dan ukurannya ideal sesuai permintaan pasar, maka Anda perlu memperhatikan pakan ikan patin yang digunakan. Ini bukan hanya tentang seberapa banyak pakan yang diberikan, tetapi tentang seberapa bernutrisi pakan tersebut.
Anda bisa memberikan pakan ikan patin dengan kadar protein yang sesuai dengan usia ikan. Apabila ukuran ikan patin masih kecil, berikan pakan 4-5 kali sehari dan ketika ikan sudah besar, memberikan pakan 3 kali sehari sudah cukup. Pakan di sini bisa berupa pelet ikan, cacing sutra, atau artemia.
Bibit Ikan Patin Berkualitas untuk Hasil Panen Maksimal

Demikianlah ulasan seputar usia ideal panen ikan patin yang ternyata dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh berbagai faktor—seperti pemilihan bibitnya. Itulah mengapa memilih bibit ikan patin tidak bisa dilakukan secara asal-asalan, agar hasil panen yang didapatkan maksimal dan memberikan keuntungan.
Karena apabila dari awal bibitnya berkualitas dan sehat, maka akan menghasilkan ikan patin besar yang sehat pula. Oleh karena itu, jika Anda ingin memulai budidaya ikan patin, pastikan Anda mendapatkan bibitnya dari tempat jual bibit ikan patin yang sudah terpercaya.
Tentunya terkait bibit ikan patin berkualitas, Nabila Farm menyediakannya untuk Anda. Nabila Farm adalah pusatnya jual bibit ikan unggulan dengan harga terjangkau.
Kami memiliki bibit ikan patin dan jenis ikan lainnya yang terjaga kesehatannya. Jadi, tidak alasan untuk tidak membeli bibit ikan di Nabila Farm!