Masalah ikan gurame bau tanah kerap membuat pembudidaya bingung. Ikan yang tampak sehat serta tumbuh dengan baik ternyata memiliki bau tanah saat diolah atau menjelang panen. Kondisi ini tentu merepotkan karena bisa mengurangi nilai jual serta mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap kualitas hasil budidaya ikan gurame yang Anda lakukan.
Tentu, Anda perlu menyadari bahwa bau tanah pada ikan gurame bukanlah persoalan yang sepele. Masalah ini merupakan indikasi bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan pada proses budidaya. Seharusnya, jika proses budidaya dilakukan dengan tepat, permasalahan ini tidak akan muncul.
Nah, pada kesempatan ini akan dibahas apa yang sebenarnya menjadi penyebab gurame bau tanah dan bagaimana cara yang tepat untuk mencegahnya. Simak selengkapnya!
Faktor yang Menyebabkan Gurame Bau Tanah
Seperti dibahas sebelumnya, bau tanah pada ikan gurame yang dibudidayakan tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, bau tanah ini akan mengurangi kualitas panen ikan gurame dan bisa jadi membuat Anda rugi.
Ada beberapa faktor yang menjadi biang dari masalah ini yang sebaiknya Anda perhatikan. Beberapa di antaranya:
1. Kualitas Air yang Buruk
Salah satu penyebab gurame bau tanah selama proses budidaya adalah kualitas air kolam yang cenderung buruk. Seperti diketahui, air adalah elemen paling vital dalam budidaya ikan. Oleh karenanya, ketika kualitas air untuk ikan gurame menurun seperti terlalu keruh atau mengandung asam amonia yang tinggi, maka senyawa penyebab bau tanah pun akan muncul.
Kondisi ini sayangnya sering tidak disadari oleh pembudidaya. Pasalnya, perubahan kualitas air ini tidak selalu tampak dari warna atau bau di permukaan kolam. Apabila kondisi ini tidak segera diatasi, kualitas air akan semakin buruk dan bukan tidak mungkin gurame nantinya lebih rentan terkena paparan penyakit.
2. Pemberian Pakan yang Tidak Tepat
Selain kondisi air yang buruk, pemberian pakan yang tidak tepat juga menjadi biang masalah dari gurame yang bau tanah. Tidak sedikit pembudidaya yang memberikan pakan dalam jumlah banyak untuk memastikan kebutuhan pakan ikan gurame terpenuhi. Padahal, cara pemberian pakan ini adalah sebuah kesalahan.
Sisa pakan yang tidak termakan akan mengendap di dasar kolam dan mengalami pembusukan. Proses inilah yang nantinya akan menyebabkan senyawa berbau tanah dan akan menurunkan kualitas air kolam.
Selain takaran, Anda juga harus memperhatikan jenis pakan yang diberikan. Jangan asal memberikan pakan karena merasa gurame pasti doyan sebab pakan yang tidak sesuai nantinya justru tidak akan dimakan dan hanya akan terbuang dan membusuk.
3. Kondisi Dasar Kolam yang Kotor
Penyebab lain dari masalah gurame yang berbau tanah adalah kondisi dasar kolam yang kotor. Dasar kolam yang jarang dibersihkan nantinya bisa menjadi sumber utama bau tanah. Endapan lumpur dan sisa organik yang menumpuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroba yang menyebabkan bau. Lama-kelamaan, senyawa tersebut akan terserap oleh tubuh ikan.
Oleh karenanya, sebelum memulai siklus budidaya baru, dasar kolam sebaiknya dikeringkan serta dibersihkan dari lumpur tebal terlebih dahulu. Proses ini membantu mengembalikan kondisi tanah menjadi netral dan mengurangi potensi timbulnya bau tak sedap. Sebagai tambahan, Anda bisa menaburkan kapur dolomit secara merata pada dasar kolam.
4. Padat Tebar Terlalu Tinggi
Selain beberapa faktor di atas, hal lain yang juga turut menyebabkan gurame bau tanah adalah kepadatan kolam yang terlalu tinggi. Kolam yang terlalu padat akan membuat ruang gerak ikan cenderung terbatas dan kadar oksigen lebih cepat turun.
Nah, ketika kadar oksigen dalam kolam menurun dan relatif rendah, proses pembusukan bahan organik terutama yang ada di dasar kolam akan meningkat. Akibatnya jelas, senyawa penyebab bau tanah akan muncul dan bisa terserap oleh ikan gurame yang Anda budidayakan.
5. Kurangnya Aerasi dan Sirkulasi
Satu lagi penyebab dari masalah gurame bau tanah adalah kurangnya aerasi serta sirkulasi di kolam. Terkait hal ini, Anda perlu tahu bahwa aerasi berfungsi untuk menjaga kadar oksigen terlarut agar tetap normal. Ketika aerasi tidak mencukupi, maka kadar oksigen kolam akan menurun dan menciptakan ekosistem kolam yang tidak sehat dan rawan membuat ikan stress.
Oleh karenanya, aerator atau sistem sirkulasi air perlu dipasang. Alat ini tidak hanya menjaga kadar oksigen tetap stabil, tetapi juga mengoptimalkan aliran air dan membantu mencegah penumpukan bahan organik di dasar kolam. Dengan demikian, kolam menjadi lingkungan hidup yang sehat serta bebas dari aroma tanah.
Cara Efektif Menghilangkan dan Mencegah Bau Tanah pada Gurame
Setelah mengetahui apa yang menjadi sebab gurame bau tanah, Anda tentu perlu mengetahui cara pencegahan yang bisa dilakukan demi budidaya yang lebih optimal dan hasil panen yang lebih berkualitas.
Ada beberapa cara efektif yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini, di antaranya:
- Lakukan pergantian air secara rutin dengan volume sekitar 30–50 persen untuk menjaga kestabilan kualitas air tanpa mengganggu ikan
- Gunakan aerator atau sistem sirkulasi air yang baik agar oksigen tetap terdistribusi merata di seluruh kolam
- Hindari pemberian pakan berlebihan dan gunakan pakan berkualitas agar tidak ada sisa yang mengendap di dasar kolam
- Bersihkan dasar kolam setiap kali selesai panen untuk menghilangkan lumpur dan sisa organik yang berpotensi menimbulkan bau
- Gunakan probiotik perairan secara berkala untuk menekan pertumbuhan bakteri anaerob penyebab geosmin
- Pastikan kolam tidak terlalu padat dengan mengatur rasio ikan sesuai kapasitas air, agar metabolisme ikan tidak menurunkan kualitas air
Selain beberapa poin di atas, jika memungkinan, Anda bisa melakukan uji kualitas air dan tanah sebelum budidaya untuk memastikan kandungan mineral dan pH berada dalam batas aman. Terutama, setelah Anda mendapatkan bibit ikan gurame dari tempat jual bibit ikan langganan.
Jika Anda mencari tempat jual bibit ikan gurame berkualitas, Farm Nabila adalah pilihan yang tepat. Tersedia bibit gurame dengan berbagai ukuran yang bisa disesuaikan kebutuhan!
